Dixoceins First Social Science
Pertama kali baca judulnya mungkin, kamu bertanya - tanya.. Apa sih Dixoce.. Dikso.. Dix.. dick!! Atau apalah itu??
Seperti yang kamu ketahui, jaman sekarang kelas - kelas itu mempunyai nama yang unik yang dipakai untuk mendeskripsikan kelas tertentu. Tentunya kelas yang bersangkutan dengan pemberian julukan tersebut. Seperti kelas 9 saya, dengan julukan SEDAP atau singkatan dari Sembilan Delapan. Bisa juga SENAPAN.
Tapi disamping itu semua, ada kelas yang nggak kalah bersejarahnya dengan kelas 9 saya. Kelas itu adalah salah satu kelas jurusan IPS di SMAN 51 Jakarta. Kelas yang digadang - gadang sebagai kelas yang muridnya antusias mengikuti pelajaran yang meskipun predikat tersebut kini kadang ternodai. Kelas yang dijuluki kelas anak 'rajin' bagi guru guru disana diikuti saingannya dengan kelas X-IIS 4.
Deskripsi
Yaps, kelas itu adalah kelas X- IIS 1. Terletak dilantai 2 gedung SMAN 51 Jakarta. Dekat dengan toilet perempuan atau lebih tepatnya berada disebelah sudut gedung berdekatan dengan ruang kesenian dan disebelah kelas X-IIS 2.
Kelas X-IIS 1 mendapatkan nama keren Dixoceins sesaat setelah hari terakhir diadakannya Masa Orientasi Peserta Didik Baru. Entah arti Dixoceins itu apa (Bukan gw yang bikin :p) tapi yang penting nama tersebut diambil dari Bahasa Jerman yang berarti Kelas IPS 1. (eins itu satu, xoc itu social) kurang lebih sih begitu soalnya bukan saya yang bikin hehehee..
Kelas ini dibimbing oleh guru killer Ma'am Ronirata. Beliau adalah guru Bahasa Inggris yang dikenal karena kegalakannya apabila siswa tidak mendengarkan ocehannya selama jam pelajaran Bahasa Inggris berlangsung, ocehan tersebut tidak jauh dari "Hapalin tuh tenses". Untuk itulah kami para siswa kelas X disana selalu memberi gelar "Guru tenses" kepada Ma'am Roni. Pun begitu, kami selaku muridnya sangat mematuhi beliau dan menghormati beliau, tak lupa sapa dan salam ketika berjumpa dengan beliau.
Yang namanya kelas pasti ada kepala sukunya bukan? Nah kita punya satu (-_-") namanya Tegar Citra Asmara. Layaknya orang gendut pada umumnya, dia ini kocak, bijaksana, kadang tegas kadang labil -_-". Yaa gitu dehh.. wkwkwk. Dia termasuk teman dekat saya sama seperti pacarnya D'zarmarto. Tapi bedanya mereka ini bukan humu (Lho??).
Sedikit ulasan. Kelas ini adalah kelas yang bersejarah untuk saya. Kenapa? Kalo di SMP itu awalnya dekat dengan teman dan bersahabat layaknya pergaulan pada umumnya, namun di kelas ini itu beda. Sesuai dengan pendapat beberapa orang bahwa SMA itu adalah masa terindah dimana benih - benih saling cinta mulai tumbuh. Gak perlu saya lanjutin lagi karena pasti kamu sang pembaca tahu terusannya. :) Okay 😍 .
Cerita Pribadi
Seiring berjalannya waktu, hal yang paling jauh bagi kita. Waktu akhirnya memisahkan kita, perjuangan kita membuahkan hasil, jerih payah yang kita capai selama 2 semester 12 bulan akhirnya memisahkan kita untuk menempuh jenjang kelas tingkat 11 lebih tinggi. Hanya seberkas cahaya nan berkilau dari fotolah yang hanya bisa kita intip betapa mengasyikkan, betapa senangnya kita kala kelas 10 itu. Masa gokil, seru seruan, santai semuanya campur aduk di kelas Dixoceins ini.
Tatkala ketika mereka menertawaiku saat aku memperkenalkan diri di depan kelas saat MOPDB berlangsung, aku yang diganjar sebagai siswa yang berparas kejawenan, berpostur tinggi kurus kering saat dipanggil oleh guru Olahraga Mr. Machmud, biasa disapa Ayah. Ditambah betapa malunya diriku saat berdiri dihadapan siswa yang totalnya berjumlah 288 siswa banyaknya. "SH**!!" Jeritku dalam hati. Rasanya aku ingin sekali pulang kunci kamar dan menjerit sekencang - kencangnya jeritan bayi saat lahir. Terlebih cara berjalanku, cara tertawaku terkadang membuat suara - suara cekikikan keluar dari mulut mereka. Hmmm.. Malu rasanya. Memang aku terlihat "letoy" saat melangkah karena yahh... tak ada "penyangga" tulang - tulangku selain urat dan kulit. (GELI! Sumvahh) 😂
Namun itu semua aku jalani dengan hati masih tersayat (lebay ceritanya). Disana teman - temanku memperhatikanku pertama kalinya diantara siswa lain (nada merendah). Mereka hafal namaku untuk pertamanya. Dan sesekali aku tertawa kecil ketika mendengar ada teman yang memanggil teman kelasnya namun berkata "Ehh siapa nama lu??" Sedangkan dia langsung memanggil namaku tanpa bertanya terlebih dahulu namaku. Adapun karena aku berbicara dengan aksen yang kental dengan bahasa jawa, menambah kesan dikenalnya diriku dikelas itu (Kelas loh ya bukan sekolah). Senang rasanya! Mereka seakan memberikan posisi terbaik dikelas itu.
Ada juga satu teman yang bertanya tiba - tiba "Vegga yaa??" sontak aku kaget lalu menoleh. "Hah!? Tadi siapa??" gumamku dalam hati. Meski teman - teman hafal namaku, aku tidak boleh lupa nama mereka juga. Tapi yang satu ini sungguh menjengkelkan.. (Pasang muka jahat)
Adapun ketika ada teman yang kesulitan dalam hal iptek atau apalah yang berhubungan dengan komputer aku bersedia turun tangan dan membantu mereka. Entah kenapa meski aku membantu teman yang kadang membuatku kzl (baca : kesel) aku tetap meringankan hati dan tetap bersedia membantunya, karena aku tahu jika aku membantu, maka aku bisa mendapat posisi yang nyaman disana. Hiks.. hikss.. Posisi disini dalam arti bukan tempat duduk, namun tempat dimana betapa pentingnya diriku dihadapan mereka. Aku sangat bersyukur kepada Allah yang telah menempatkanku dikelas ini. Tak jauh dari beberapa hal itu. Kini, aku berteman dekat dengan beberapa teman disana. Yang ini mungkin agaknya susah diatur karena aku bergaul bukan hanya kepada beberapa teman namun semuanya aku anggap sebagai teman dekat. Namun, ada yang aku anggap sebagai sahabat diantaranya dan saya tidak akan menuliskan namanya disini untuk menghindari konflik (owh gituw).
Aku dikenal oleh teman sebagai cowok yang paliinnggg lemot dalam hal fisik atau sensor motorik. Bagaimana tidak? Aku sangat lamban dalam berbagai hal. Akulah sang pemegegang rekor cowok yang paling lemot memakai sepatu, cowok yang paling lama menulis, membaca bahkan berkemas ketika bel pulang telah berbunyi. Terlebih yang paing menjengkelkan adalah bersiap - siap saat berkendara. Harus pakai maskerlah, rapiin jaketlah, taslah, hadduhh ribett.
Terlebih, kelas ini membuat perubahan dalam diriku yang signifikan karena masalah pilihan SMA yang jatuh jauhh sekali dari terget karena hal sepele. Aku mudah marah, mudah jengkel dan sesekali periang, freak bahkan weirdo. Sekalinya disakiti, maka sikapku akan berubah pandangan kepada orang yang menyakitiku itu. Sungguh memuakkan! Memang kejam kedengarannya tapi semuanya aku jalanin sebagaimana mestinya tanpa melupakan arti teman bagiku. Mengingat aku tidak punya teman di rumah. Dalam arti aku anti-social di lingkungan tempat tinggalku.
Yahhh.. Mungkin itulah secercah cerita pribadiku di kelas Dixoceins ini. Tak kurang, tak lebih. Disini aku harus mampu mengambil hikmah cerita diatas. Kelas ini sungguh berarti bagiku terlebih ada someone special didalamnya. Berikut adalah kesan dan pesanku kepada kelas ini.
Tak terasa sudah saatnya kita berpisah teman. Selamat menempuh perjalanan panjang teman. Maafkan aku bila aku berkata tidak sebagaimana mestinya. Aku memang orang jawa tulen yang memang menganut filosofi nga yaitu ngalah, ngaleh, ngamuk. Tak ada salahnya bila engkau membukakan pintu maaf sebesar - besarnya agar maafku tersampaikan untuk menyembuhkan luka dihatimu karena lidahku yang memang sekejam harimau yang siap menerkam ini. Maaf bila kata kata diatas bernada sombong yang tak bisa diampuni. Sekali lagi maafkan akuu.. aku hanya seorang yang hanya ingin mempunyai teman banyak. 😥
Teruslah bermimpi walau mimpimu setinggi bintang dilangit, gapailah bintang itu hingga engkau dapat merasakan panasnya. BERJUANGLAH KAWAN!!! INGATLAH BAHWA JERIH PAYAH KITA TELAH MENGANTARKAN KITA PADA TITIK INI!!
Doodle art by Azhar, Abhy and Aulia |
Seperti yang kamu ketahui, jaman sekarang kelas - kelas itu mempunyai nama yang unik yang dipakai untuk mendeskripsikan kelas tertentu. Tentunya kelas yang bersangkutan dengan pemberian julukan tersebut. Seperti kelas 9 saya, dengan julukan SEDAP atau singkatan dari Sembilan Delapan. Bisa juga SENAPAN.
Tapi disamping itu semua, ada kelas yang nggak kalah bersejarahnya dengan kelas 9 saya. Kelas itu adalah salah satu kelas jurusan IPS di SMAN 51 Jakarta. Kelas yang digadang - gadang sebagai kelas yang muridnya antusias mengikuti pelajaran yang meskipun predikat tersebut kini kadang ternodai. Kelas yang dijuluki kelas anak 'rajin' bagi guru guru disana diikuti saingannya dengan kelas X-IIS 4.
Deskripsi
Yaps, kelas itu adalah kelas X- IIS 1. Terletak dilantai 2 gedung SMAN 51 Jakarta. Dekat dengan toilet perempuan atau lebih tepatnya berada disebelah sudut gedung berdekatan dengan ruang kesenian dan disebelah kelas X-IIS 2.
Kelas X-IIS 1 mendapatkan nama keren Dixoceins sesaat setelah hari terakhir diadakannya Masa Orientasi Peserta Didik Baru. Entah arti Dixoceins itu apa (Bukan gw yang bikin :p) tapi yang penting nama tersebut diambil dari Bahasa Jerman yang berarti Kelas IPS 1. (eins itu satu, xoc itu social) kurang lebih sih begitu soalnya bukan saya yang bikin hehehee..
The princess |
Kelas ini dibimbing oleh guru killer Ma'am Ronirata. Beliau adalah guru Bahasa Inggris yang dikenal karena kegalakannya apabila siswa tidak mendengarkan ocehannya selama jam pelajaran Bahasa Inggris berlangsung, ocehan tersebut tidak jauh dari "Hapalin tuh tenses". Untuk itulah kami para siswa kelas X disana selalu memberi gelar "Guru tenses" kepada Ma'am Roni. Pun begitu, kami selaku muridnya sangat mematuhi beliau dan menghormati beliau, tak lupa sapa dan salam ketika berjumpa dengan beliau.
Yang namanya kelas pasti ada kepala sukunya bukan? Nah kita punya satu (-_-") namanya Tegar Citra Asmara. Layaknya orang gendut pada umumnya, dia ini kocak, bijaksana, kadang tegas kadang labil -_-". Yaa gitu dehh.. wkwkwk. Dia termasuk teman dekat saya sama seperti pacarnya D'zarmarto. Tapi bedanya mereka ini bukan humu (Lho??).
The prince |
Sedikit ulasan. Kelas ini adalah kelas yang bersejarah untuk saya. Kenapa? Kalo di SMP itu awalnya dekat dengan teman dan bersahabat layaknya pergaulan pada umumnya, namun di kelas ini itu beda. Sesuai dengan pendapat beberapa orang bahwa SMA itu adalah masa terindah dimana benih - benih saling cinta mulai tumbuh. Gak perlu saya lanjutin lagi karena pasti kamu sang pembaca tahu terusannya. :) Okay 😍 .
Cerita Pribadi
Seiring berjalannya waktu, hal yang paling jauh bagi kita. Waktu akhirnya memisahkan kita, perjuangan kita membuahkan hasil, jerih payah yang kita capai selama 2 semester 12 bulan akhirnya memisahkan kita untuk menempuh jenjang kelas tingkat 11 lebih tinggi. Hanya seberkas cahaya nan berkilau dari fotolah yang hanya bisa kita intip betapa mengasyikkan, betapa senangnya kita kala kelas 10 itu. Masa gokil, seru seruan, santai semuanya campur aduk di kelas Dixoceins ini.
Sungguh berwarna :) |
Tatkala ketika mereka menertawaiku saat aku memperkenalkan diri di depan kelas saat MOPDB berlangsung, aku yang diganjar sebagai siswa yang berparas kejawenan, berpostur tinggi kurus kering saat dipanggil oleh guru Olahraga Mr. Machmud, biasa disapa Ayah. Ditambah betapa malunya diriku saat berdiri dihadapan siswa yang totalnya berjumlah 288 siswa banyaknya. "SH**!!" Jeritku dalam hati. Rasanya aku ingin sekali pulang kunci kamar dan menjerit sekencang - kencangnya jeritan bayi saat lahir. Terlebih cara berjalanku, cara tertawaku terkadang membuat suara - suara cekikikan keluar dari mulut mereka. Hmmm.. Malu rasanya. Memang aku terlihat "letoy" saat melangkah karena yahh... tak ada "penyangga" tulang - tulangku selain urat dan kulit. (GELI! Sumvahh) 😂
Suasana kelas pas istirahat |
Namun itu semua aku jalani dengan hati masih tersayat (lebay ceritanya). Disana teman - temanku memperhatikanku pertama kalinya diantara siswa lain (nada merendah). Mereka hafal namaku untuk pertamanya. Dan sesekali aku tertawa kecil ketika mendengar ada teman yang memanggil teman kelasnya namun berkata "Ehh siapa nama lu??" Sedangkan dia langsung memanggil namaku tanpa bertanya terlebih dahulu namaku. Adapun karena aku berbicara dengan aksen yang kental dengan bahasa jawa, menambah kesan dikenalnya diriku dikelas itu (Kelas loh ya bukan sekolah). Senang rasanya! Mereka seakan memberikan posisi terbaik dikelas itu.
Ini bukan geng sih, cuma sekedar nyepam doang heheehe.. |
Ada juga satu teman yang bertanya tiba - tiba "Vegga yaa??" sontak aku kaget lalu menoleh. "Hah!? Tadi siapa??" gumamku dalam hati. Meski teman - teman hafal namaku, aku tidak boleh lupa nama mereka juga. Tapi yang satu ini sungguh menjengkelkan.. (Pasang muka jahat)
Pas PGRI 2014 |
Adapun ketika ada teman yang kesulitan dalam hal iptek atau apalah yang berhubungan dengan komputer aku bersedia turun tangan dan membantu mereka. Entah kenapa meski aku membantu teman yang kadang membuatku kzl (baca : kesel) aku tetap meringankan hati dan tetap bersedia membantunya, karena aku tahu jika aku membantu, maka aku bisa mendapat posisi yang nyaman disana. Hiks.. hikss.. Posisi disini dalam arti bukan tempat duduk, namun tempat dimana betapa pentingnya diriku dihadapan mereka. Aku sangat bersyukur kepada Allah yang telah menempatkanku dikelas ini. Tak jauh dari beberapa hal itu. Kini, aku berteman dekat dengan beberapa teman disana. Yang ini mungkin agaknya susah diatur karena aku bergaul bukan hanya kepada beberapa teman namun semuanya aku anggap sebagai teman dekat. Namun, ada yang aku anggap sebagai sahabat diantaranya dan saya tidak akan menuliskan namanya disini untuk menghindari konflik (owh gituw).
Ini namanya Naninu terdiri dari (dari kiri) Dinda, Debora, Sintya, Adel dan Angel |
Aku dikenal oleh teman sebagai cowok yang paliinnggg lemot dalam hal fisik atau sensor motorik. Bagaimana tidak? Aku sangat lamban dalam berbagai hal. Akulah sang pemegegang rekor cowok yang paling lemot memakai sepatu, cowok yang paling lama menulis, membaca bahkan berkemas ketika bel pulang telah berbunyi. Terlebih yang paing menjengkelkan adalah bersiap - siap saat berkendara. Harus pakai maskerlah, rapiin jaketlah, taslah, hadduhh ribett.
Ini 3 setangkai.. hwehwehwe |
Terlebih, kelas ini membuat perubahan dalam diriku yang signifikan karena masalah pilihan SMA yang jatuh jauhh sekali dari terget karena hal sepele. Aku mudah marah, mudah jengkel dan sesekali periang, freak bahkan weirdo. Sekalinya disakiti, maka sikapku akan berubah pandangan kepada orang yang menyakitiku itu. Sungguh memuakkan! Memang kejam kedengarannya tapi semuanya aku jalanin sebagaimana mestinya tanpa melupakan arti teman bagiku. Mengingat aku tidak punya teman di rumah. Dalam arti aku anti-social di lingkungan tempat tinggalku.
So Sweet :) |
Yahhh.. Mungkin itulah secercah cerita pribadiku di kelas Dixoceins ini. Tak kurang, tak lebih. Disini aku harus mampu mengambil hikmah cerita diatas. Kelas ini sungguh berarti bagiku terlebih ada someone special didalamnya. Berikut adalah kesan dan pesanku kepada kelas ini.
Pas nobar |
Suasana kelas saat free time |
Yang lagi nutup mulut namanya Dendi, sebelahnya kepala suku |
- Kelasnya itu berwarna banget
- MOSOKKK????
- IYA?? BODO!!!
- SIAPA??
- Yang NANYAA!!!!
- Softekss
- JAWAA!!!!
- NANINUUUU
- EHH TIGA SERANGKAI BERISIIK!!
- Paja Gemblonkkk
- *Suasana Hening..
- Tiba - tiba terdengar
- HACCHH IIIIII !!!!
- GOrbOONN!!
- GILAKK!! Itu pantat cowok SEMOK BANGEDDHH!
- ISSHH HOMO LUU!!
- Lanjutin sendiri :) ...
Tak terasa sudah saatnya kita berpisah teman. Selamat menempuh perjalanan panjang teman. Maafkan aku bila aku berkata tidak sebagaimana mestinya. Aku memang orang jawa tulen yang memang menganut filosofi nga yaitu ngalah, ngaleh, ngamuk. Tak ada salahnya bila engkau membukakan pintu maaf sebesar - besarnya agar maafku tersampaikan untuk menyembuhkan luka dihatimu karena lidahku yang memang sekejam harimau yang siap menerkam ini. Maaf bila kata kata diatas bernada sombong yang tak bisa diampuni. Sekali lagi maafkan akuu.. aku hanya seorang yang hanya ingin mempunyai teman banyak. 😥
Teruslah bermimpi walau mimpimu setinggi bintang dilangit, gapailah bintang itu hingga engkau dapat merasakan panasnya. BERJUANGLAH KAWAN!!! INGATLAH BAHWA JERIH PAYAH KITA TELAH MENGANTARKAN KITA PADA TITIK INI!!
The last pic (Probably) :') |
Comments
Post a Comment