Infiltrasi Pengaruh Barat Di Indonesia (1/3)

Fudge me..



I would like to tell you about something tickling my mind this lately, beside my problem about PS3, or Android i recently use..

Ini tentang bagaimana negara kita bangkit, bagaimana negara kita berjalan, bagaimana negara kita jatuh, bagaimana negara kita berkoreksi diri.. Semuanya berhubungan dengan yang namanya sejarah yang kelam, menyakitkan, membodohkan bahkan membutakan rakyat Indonesia yang dulunya serba berkecukupan. Hingga mencapai suatu titik dimana negara ini sangat konservatif sampai - sampai dirasuki oleh paham kebarat - baratan. Layaknya Infiltrasi, kalo dicari di ilmu Geografi adalah masuknya aliran air kedalam tanah. Sama saja dengan keadaan sekarang, tapi air itu diganti dengan pengaruh barat, bagaimana?

Saya ingin mengeluarkan unek - unek semuanya di blog lusuh ini ...

Sejarah Indonesia Yang Kelam

NB : Disini saya membedakan mana Kepercayaan, mana Pengaruh, dan Paham/Isme

Kerajaan Nusantara

Indonesia (yang dulunya dikenal sebagai kepulauan Nusantara) tercinta kita ini pernah dikolonialisasi oleh bangsa Eropa. Kita belum mengenal yang namanya persatuan dan kesatuan, belum mengenal apa itu nasionalisme, apa itu sebenarnya pemimpin dan apa peranannya. Apa yang kita kenal dulu hanyalah kebodohan dan keterbukaan yang semata - mata digunakan nenek moyang untuk berdagang dan berziarah bukan ?

Ingat tentang pelajaran sejarah asal muasal masuknya kepercayaan Hindu - Budha dan Islam. Semua hanyalah teori belaka yang banyak diperdebatkan hingga (mungkin) saat ini oleh para sejarawan Indonesia. Banyaknya teori ini didasarkan pada referensi - referensi fisik dan perkembangan setelahnya, bisa menjadikan teori itu adalah bukti yang konkrit tentang masuknya kepercayaan itu. Lebih menyakitkan lagi tokoh yang mengemukakan teori - teori ini adalah para tokoh asing yang bahkan salah satu diantaranya adalah pengidap phobia terhadap orang Islam (Islamophobia).

Di dalam negeri yang banyak terjadi peperangan disana - sini, satu kerajaan ingin menjatuhkan kerajaan lain. Mereka masih belum mengenal tentang kesatuan bahwa di masa yang akan datang mereka adalah satu kesatuan yang disebut sebagai NKRI sekarang ini. Kerajaan - kerajaan yang tersebar di seantro Nusantara terpengaruh oleh ajaran Hindu - Budha yang mana menganggap raja adalah keturunan dewa yang sangat di agung - agungkan, seperti di kampung halamannya India, disana juga ada kerajaan - kerajaan. Mereka ingin diagung - agungkan oleh kerajaan lain. Itulah mengapa mereka ingin menjatuhkan kerajaan lain.

Saya ingat buku El Principe karangan Maciavelli, mengatakan bahwa, apabila kekuasaan direbut dengan ketidak adilan, maka kemenangan tersebut tidak bertahan lama. Ada pihak yang akan menjatuhkan kemenangan itu dengan cara serupa.

Gambarannya Ya jika seseorang ingin merebut takhta seorang raja dengan cara membunuh, ya si pembunuh itu bakalan dibunuh juga nanti kalo dia udah jadi raja.

Sungguh ironis karena ada suatu kerajaan terbesar di tanah Jawa bisa jatuh disebabkan oleh "tangan dalam" yang memang meninggalkan negeri sendiri dan lebih memilih untuk menciptakan kerajaan sendiri. Kerajaan yang saya maksud adalah kerajaan Majapahit yang ditinggalkan penerusnya yaitu Raden Patah sang pendiri kerajaan Demak nantinya. Raden Patah yang notebenenya adalah putera mahkota si raja Brawijaya

Ilustrasi R. Patah (www.wacananusantara.org)

Jauh di utara Nusantara, lebih dulu berdirilah suatu kerajaan islam yang bernama Kerajaan Aceh, kerajaan yang tak pernah padam cahaya Islamnya hingga dijuluki Serambi Mekkah yang konon katanya Aceh tidak pernah berhasil dikuasai oleh kolonialisme Belanda maupun Portugese. Kerajaan ini menjadi pondasi kokohnya Islam menolak ajaran - ajaran barat yang terus terang sangat ingin menghancurkan umat yang cinta damai. Dari jaman dulu hingga setelah Proklamasi dibacakan, kerajaan ini tidak pernah dikuasai bahkan diinfiltrasi oleh pengaruh luar. Bahkan sempat memisahkan diri dari Indonesia karena ingin merdeka sendiri dengan hukum islam sebagai pemerintahannya. 

Ingat ketika tahun 2004, Aceh dilanda bencana Tsunami terbesar sepanjang sejarah bencana dunia mempunyai konspirasi sendiri.

Semua terasa begitu damai, hidup serba berkecukupan dan kita tak perlu kekurangan bahan sebagai produktivitas sehari - hari karena kita bisa membeli dari negara yang sudah berhubungan dagang dengan kita seperti India, Persia dan Arab. Hingga akhirnya mulailah suatu periode dimana kita adalah bangsa yang masih terbilang primitive oleh orang londo (sebutan orang jawa kepada orang asing)

Masuknya Bangsa Eropa

Bangsa yang pertama kali masuk wilayah Nusantara adalah Bangsa Portugis. Atas perintah Vasco Da Gama, Alfonso D'Alburque menuju Nusantara dan mendarat di Maluku. Dari situlah Permata dari Timur ditemukan. Gudang rempah - rempah termahal yang tiada tandingannya dengan minyak. Jika sekarang yang paling dihargai setelah air adalah minyak, maka dulu adalah rempah - rempah, bagaimana dengan emas dan logam mulia lainnya ? Mereka tetap menjadi tujuan eksplorasi ini. Yaps, mensejahterakan negerinya dengan melimpahkan diri dengan lautan emas. Itu rempah - rempah harganya setara dengan emas.

Masuknya bangsa eropa berarti budaya Nusantara juga terjajah, semuanya dijajah. "Semua" tergantikan dengan budaya kebaratan yang rakus. Ada sekiranya 3 negara Eropa yang memperebutkan bumi pertiwi ini yaitu Portugis, Belanda dan Inggris.

Dimulai dengan masuknya Portugis bersama kepercayaannya yaitu Khatolik yang dibawakan oleh Franciscus Xaverius. Bangsa ini agaknya masih terpengaruh oleh Reformasi Gereja. Sambil mengorek Maluku mancari rempah - rempah juga menyebarkan ajaran mereka yang hingga kini masih lekat di negeri Indonesia wilayah timur.

Dengan ini, bukan hanya Hindu - Buddha - Islam saja yang masuk (meski ke tiga hal tersebut berasal dari Asia) namun muncullah fase Kristenisasi.

(Lanjut ke bagian berikutnya ^_^)












Comments

Popular posts from this blog

Call Of Duty Black Ops II (Multiplayer Online Review)

Download Assassin's Creed IV DLC Unlocker PS3 CFW

Bestimmte Bahasa Jerman